Saturday, May 28, 2022

Kapal Tenggelam di Makasar Sulsel, 17 Selamat tetapi 26 Lainnya Masih Dicari

   No comments     
categories: 


Sedikitnya 26 orang masih dicari setelah KM Ladang Pratiwi tenggelam di Selat Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/5/2022). Kejadian ini diduga akibat kapal kehabisan bahan bakar dan cuaca buruk.

Sehari sebelum kejadian, Rabu (25/5/2022), kapal naas itu meninggalkan Pelabuhan Paotere menuju Pulau Pammantauan, Kecamatan Liukang Kalmas, Pangkep, Sulawesi Selatan. Saat cuaca normal, butuh waktu sekitar 20 jam untuk menempuh rute itu. Sempat dilaporkan membawa 60 orang, data Badan SAR Nasional (Basarnas) Sulsel menyebutkan jumlah penumpang kapal tercatat 43 orang.

Akan tetapi, belum menuntaskan perjalanan, kapal itu dikabarkan tenggelam pada Kamis sekitar pukul 03.30 Wita. Posisinya di 108 mil laut atau sekitar 200 kilometer di sekitar Selat Makasaar. Pemicunya beragam, mulai dari cuaca buruk hingga kehabisan bahan bakar. Beruntung, korban jiwa bisa ditekan karena ada kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian.

Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi, Sabtu (28/5/2022), mengatakan, tujuh penumpang diselamatkan TB Sabang 25, sekitar pukul 03.30 Wita. Saat ini, kapal itu dalam perjalanan menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Penumpang selamat adalah Thobatussibhan (21), M Rahman (17), Syamsir (41), Rahma (28), Hj Badarapi (61), Husni (40), dan Hidayatullah (19).

”Dari hasil komunikasi melalui radio kapal, kapal TB Sabang berhasil melakukan kontak dengan TB Max yang membawa sembilan orang dan TB Cipta 2002 yang membawa satu orang. Kedua kapal akan menurunkan 10 penumpang selamat itu di perairan Tanakeke di Takalar. Kami belum mengetahui identitas mereka,” kata Djunaidi.

Regu penyelamat dari Basarnas Sulsel diturunkan untuk mencari korban KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar.
DOKUMENTASI BASARNAS SULSEL

Regu penyelamat dari Basarnas Sulsel diturunkan untuk mencari korban KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk di Sulsel berupa hujan disertai kilat dan petir serta angin kencang dan gelombang tinggi. Penyebabnya, kenaikan suhu muka air laut di Selat Makassar. Kondisi suhu muka laut di Selat Makassar bagian selatan berkisar 30-31 derajat celsius atau naik 1,5-2,0 derajat celsius daripada suhu rata-rata.

”Selain itu, terdapat belokan angin di Selat Makassar sehingga terjadi perlambatan massa udara di atas wilayah Sulsel. Dari skala regional, terpantau gelombang ekuatorial Rossby di wilayah Sulawesi. Ketiga faktor tersebut bersinergi sehingga meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di Sulawesi Selatan, khususnya bagian barat,” kata prakirawan BMKG Sulsel, Asriani Idrus.

Gelombang ekuatorial Rossby adalah gelombang atmsofer di fluida (atmosfer atau lautan) yang berotasi berpasangan. Gelombang ini bergerak ke arah barat di sekitar ekuator. Gelombang Rossby dapat menyebabkan wilayah yang dilaluinya berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan konvektif (penghujan), seperti kumulonimbus.

0 Komentar:

Post a Comment